WP Performance adalah plugin optimasi WordPress yang luar biasa. Anda bisa mencoba menggunakan plugin dengan mengikuti cara setting WP Performance berikut ini.
Plugin cache seperti yang kita ketahui sangat banyak sekali pilihannya. Bahkan mungkin karena banyak pilihannya malah membuat kita bingung mana yang paling ideal untuk digunakan. Salah satu yang ingin saya ulas kali ini adalah review sekaligus cara setting WP Performance.
Mungkin Anda belum mengenal plugin WP Performance ini. Memang harus diakui plugin ini tenggelam oleh nama besar plugin cache seperti Litespeed Cache, WP Rocket, WP Fastest Cache dan sebagainya.
Saya berani mengatakan jika WP Performance adalah sebuah “permata tersembunyi”. Saya sudah menggunakan plugin ini di beberapa blog WordPress yang saya kelola dan hasilnya sungguh memuaskan.
Semua hal mendasar yang dibutuhkan melakukan optimasi WordPress ada di plugin WP Performance. Dan semuanya bisa digunakan dengan gratis. Memang mungkin ada beberapa fitur yang kurang namun kekurangannya tidak signifikan dan masih bisa ditutupi dengan plugin lain.
Apa saja fitur yang ada di WP Performance ini?
- Cache
- Browser caching
- Optimasi CSS, JavaScript dan HTML
- Lazyload gambar
- Optimasi database (bisa diatur jadwal otomatis)
- Menu integrasi CDN
- Dynamic page preload
- Cache preloading.
Apa yang kurang menurut saya dari plugin ini?
- Tidak ada optimasi gambar
- Update lambat.
Dan yang membuat saya menyukai plugin ini adalah menu yang ramah mata. Maksudnya adalah ketika pertama kali melakukan konfigurasi plugin, saya tidak kesulitan dan tidak mengalami kebingungan.
Mungkin jika Anda saat ini masih belum puas dengan plugin cache dan optimasi yang digunakan, tidak ada salahnya mencoba WP Performance sebagai alternatif.
Berikut ini cara setting WP Performance yang saat ini saya terapkan di blog wpnesia.id ketika artikel ini ditulis.
Baca juga: Cara Setting WP Cloudflare Super Page Cache
Cara Setting WP Performance
Cache
- Enable cache: ✓
- Clear cache after: 1 day atau 24 jam
- Clear cache when: ✓ (centang semua ketiganya)
- Clear cache options (Keep generated CSS/JS files) ✓
- Cache preloading: masukkan link sitemap
- Leverage browser caching: ✓
- Enable gzip compression: ✓.
CSS
- Minify dan Inline: centang semua CSS yang muncul disini
- Combine: jangan diaktifkan (saya tidak menyarankan combine jika hosting Anda sudah menggunakan HTTP/2).
Catatan: jika tampilan blog atau web berantakan, silahkan cek satu persatu dengan cara lepas tanda ✓ satu persatu pada masing-masing CSS.
JavaScript
- Minify dan Inline: centang semua JavaScript yang muncul disini
- Combine: jangan diaktifkan (saya tidak menyarankan combine jika hosting Anda sudah menggunakan HTTP/2).
HTML
- HTML optimization: ✓.
Lazy Load
Saya benci dengan lazy load jadi saya mengaktifkan lazyload. Silahkan Anda bisa mengaktifkan atau tidak terserah kepada Anda.
Database
Fitur yang sangat berguna. Biasanya fitur ini pada beberapa plugin seperti Swift Performance Lite adalah fitur premium alias berbayar. Silahkan mengatur sesuai dengan keinginan Anda.
Add-ons
Inilah fitur tambahan lain yang sangat berguna. Jika Anda menggunakan Cloudflare juga bisa mengintegrasikannya disini.
Di fitur ini saya hanya mengaktifkan Dynamic page preload. Apa fungsinya? Plugin akan melakukan “preload” HTML internal link yang ditemukan dalam artikel yang dibuka pengunjung. Ketika nantinya visitor klik link tersebut, maka halaman akan terbuka secara instan.
Simpel dan mudah sekali kan pengaturannya? Hasilnya seperti apa setelah menggunakan plugin WP Performance? Sekali lagi hasilnya akan bisa berbeda dengan apa yang Anda dapatkan.
Namun sejauh ini saya selalu mendapatkan hasil memuaskan setelah menggunakan WP Performance di beberapa blog yang saya kelola.
Jika Anda belum mendapatkan hasil yang memuaskan dengan plugin cache yang digunakan saat ini, mungkin tidak ada salahnya Anda mencoba WP Performance sebagai alternatif lain.
Baca juga: Cara Mengatasi Dashboard WordPress Lambat
Kesimpulan
WP Performance adalah plugin cache dan performance dengan pengaturan dan tampilan yang “user friendly” dan memberikan hasil yang signifikan.
Cara setting WP Performance yang saya sampaikan di artikel ini adalah persis dengan apa yang saya terapkan ketika artikel ini ditulis. Semoga berhasil untuk Anda.
Baca juga:
Kalau pakai ini, gak perlu pake LScache ya?
Tidak perlu, salah satu saja karena fungsinya sama.